Jumat, 27 Oktober 2017

Tugas Ilmu Sosial Dasar

Dari Jualan Sticker di Line, Anak Muda Ini Bisa Beli Rumah

Nama : Muhammad Fariz Hidayat
Kelas : 5KA49
NPM : 1B116173

Jakarta - Selain YouTuber, menjadi kreator sticker di aplikasi pesan instant Line bisa menjadi profesi menjanjikan. Bagaimana tidak, puluhan juta rupiah bisa didapat tiap bulannya. Hal tersebut diungkap PR Director Line Indonesia Dhyoti Basuki Ramdhani. Dia mengatakan, banyak anak muda kreatif yang mendesain sticker unik dan menjualnya di platform Line. Harga stickernya memang tidak dipatok mahal. Tapi dengan banyaknya yang membeli, pendapatan yang diraih pun besar.

"Banyak kreator yang masih SMA punya pendapatan puluhan juta tiap bulannya. Ada yang bisa membeli rumah, memberangkatkan Umroh bahkan membeli perkebunan sawit," kata Dhyoti saat berbincang usai acara Line Creativate 2017, Jakarta, Jumat (27/10/2017).

Dhyoti mengungkapkan, pihaknya tidak mengambil keuntungan dari penjualan sticker, Namun memang porsi yang diterima para kreator tidak penuh.


Foto: Adi Fida Rahman/detikINET


Mereka hanya mendapatkan 70% dari hasil penjualan, sementara sisa 30% diambil oleh pemilik platform, seperti Play Store atau App Store. Dalam kesempatan ini, Dhyoti mengajak generasi muda untuk menjadi kreator digital, karena menurutnya mudah dilakukan dan menghasilkan. "Kita pengen kreator terus berkarya. Line ini kan platform gratis, manfaatkan. Bawa ide kreatif kamu dan ini akan memberikan penghasilan," ujar Dhyoti.

Hasil Analisis :
1.  Sosial
Aspek dari sisi social ini memberikan dampak positif kepada anak muda yang mempunyai keahlian dibidang desain grafis untuk mendorong berfikir bahwa banyak disekitar mereka yang bisa dijadikan uang.
2.  Budaya
Dari segi budaya anak muda yang sekarang mempunyai keahlian dibidang desain grafis bisa membuat stiker budaya-budaya di Indonesia serta bisa melestarikan melalui stiker Line.
3.  Ekonomi
Tentu ini sangat bisa membantu perekonomian masyarakat yang berprofesi menjadi desain grafis, ini merupakan alternatif terbaru yang bisa digunakan untuk mendapatkan uang dengan menjual Stiker Line yang dibuat.
4.  Politik
Untuk aspek politik bisa saja digunakan untuk para calon Presiden atau Calon Gubernur untuk membuat stiker Line menjadi ajang kampanye, namun itu harus melalui beberapa saringan yang bisa menimbulkan ketidaksukaan bagi para pendukung calon Presiden lain.
5.  Hukum/
Aspek hukum ini sangat penting untuk Stiker di Line, karena untuk memantau stiker stiker yang berbau sara atau pornografi bisa disalah gunakan.

sumber : https://inet.detik.com/cyberlife/d-3703319/dari-jualan-sticker-di-line-anak-muda-ini-bisa-beli-rumah



Minggu, 15 Oktober 2017

Jelaskan Teknologi Cloud Computing, Mobile Compiting, Ubiquilos Computing, Nano Science & Grid Technology



Cloud Computing merupakan susatu konsep teknologi yang memudahkan pengguna layanan untuk berfokus kepada layanan yang disewa,Tanpa harus mengurusi kerumitan dibalik layan tersebut.

Dalam sistem Cloud Computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus melakukan semua angkat berat ketika datang ke aplikasi yang berjalan. Jaringan komputer yang menangani mereka sebagai gantinya. Tuntutan hardware dan software pada sisi pengguna menurun. Satu-satunya yang diperlukan oleh komputer karyawan untuk menjalankannya adalah system interface perangkat lunak komputasi awan, yaitu Web browser, dan jaringan komputasi awan akan mengurus sisanya.
Teknologi Cloud 
Teknologi cloud memungkinkan beberapa server dijadikan “satu” berfungsi sebagai storage (disk virtual), beberapa server lain (Host) di”satu”kan berfungsi sebagai computing node (CPU virtual). Diatas platform cloud tersebut bisa berjalan beberapa server virtual (Guest). Teknologi cloud juga memungkinkan sekumpulan server virtual (Guest) membentuk suatu network VLAN seperti layaknya server-server fisik yang terhubung dengan LAN. Dimana tiap pelanggan memiliki secure VLAN masing-masing yang tidak bisa saling memasuki.
Autonomic Computing
Autonomic Computing : Konsep dimana komputer beserta sistem infrastruktur komputasinya memiliki kemampuan self-management atau dalam arti umumnya ia memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri. Contohnya hardisk pada server jika sudah penuh maka secara otomotis server akan mengantisivasikan hardisk cadangan sehingga tidak mengalami kesuitan dalam menyimpan data. 
Virtualisasi

Virtualisasi adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan Anda untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data atau sumber daya jaringan. Dalam prakteknya, dengan membeli dan memiliki satu buah mesin, Anda seolah-olah memiliki banyak server, sehingga Anda bisa mengurangi pengeluaran IT untuk pembelian server baru, komponen, storage, dan software pendukung lainnya.
Dua hal yang telah dijabarkan diatas sebenarnya saling berhubungan. Cloud Computing sendiri bisa dianggap sebagai pengembangan dari virtualisasi. Cloud computing adalah sebuah teknologi yang menggabungkan teknologi virtualisasi dan grid computing. Jadi, selain ada proses virtualisasi, juga terdapat grid computing, dimana seluruh beban proses komputasi yang ada akan didistribusikan ke berbagai server yang saling terhubung di dalam cloud, sehingga prosesnya akan jauh lebih ringan.Dengan teknologi cloud computing sebuah perusahaan bisa menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet dan tidak perlu mengelolanya secara internal. Contoh dari cloud computing versi publik adalah seperti google drive, google docs/spreadsheet, dropbox, dan lain-lain. Cloud computing versi publik bisa digunakan untuk umum secara gratis. Sedangkan untuk versi non publik, penggunanya harus membayar biaya sewa untuk menggunakan sistem virtual tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Contoh cloud computing versi non publik adalah seperti SmartCloud Enterprise dari IBM, Enterprise Services Cloud-Compute dari HP, SmartMachines dari JoyentCloud dan Elastic Cloud Compute (EC2) dari Amazon.
MapReduce
MapReduce merupakan model pemrograman yang diadaptasi dari pemrograman fungsional yang diimplementasikan untuk mengolah dataset yang sangat besar. Tujuan dari MapReduce adalah merancang suatu abstraksi baru yang memungkinkan pengguna untuk membuat antarmuka pemrograman sederhana dan menyembunyikan detail yang rumit dari pararelisasi, fault-tolerance, distribusi data, dan load balancing dalam pustaka pemrogramannya. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan MapReduce dapat menyederhanakan antarmuka pemrograman yang dapat mendukung paralelisasi dan distribusi komputasi skala besar secara otomatis.


Mobile Computing

1.       DEFINISI MOBILE COMPUTING
Pengertian mobile computing adalah kemampuan teknologi untuk menghadapi perpindahan/pergerakan manusia dalam penggunaan komputer secara praktis. Beberapa pengertian tentang mobile computing diantaranya :
  • Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
  • Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
  • Merupakan sekumpulan peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi yang bermobilisasi/berpindahlokasi.
  • Merupakan kelas tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan diri dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali pada jaringan yang berbeda.
  • Tidak sama dengan wireless computing.
Jenis –  jenis mobile computing :
  1. Laptop
  2. Wearable computer
  3. PDA
  4. Smart phone
  5. Carputer
  6. UMPC
Aplikasi mobile computing :
  • GPR (Global Positioning System)
  • Wireless (Acess)
  • GIS (Location)
Hardware computing :
  • Laptop (ComputingUnit)
  • LCD (Display Unit)
  • Wireless (Comunication Unit)
  • Handphone
Software computing :
  • Operating System
  • GUI
  • Application, Cell phone application, Calendar dll
  • Java ME, Popular untuk game
  • Mobile Operation System
Mobile operation system :
  • Java Mobile
  • Symbian for Nokia
  • Android berbasis Linux
  • I phone mac OSX
  • Palm OS (PDA)
  • Blackberry System
  • Dll
2. MANFAAT DARI MOBILE COMPUTING DAN CLOUD COMPUTING
  1. Dunia industri tidak perlu menginvestasikan infrastruktur publik yang tentunya memerlukan biaya tidak sedikit. Bisnis bisa lebih fokus ke fungsionalitas daripada memusingkan detil teknis yang memakan waktu, biaya dan tenaga. Aplikasi yang bisa dialihkan ke layanan ini contohnya adalah aplikasi CRM (Customer Relationship Management) atau SCM (Supply Chain Management).
  2. Untuk pengembang aplikasi maka saatnya sebagai individu maupun bagian dari tim developer dapat lebih fokus ke pengembangan ide dan imajinasi untuk mendapatkan hasil akhir produk. Dengan kelengkapan infrastruktur yang sudah ada dapat membantu implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
  3. Bagi kita sebagai praktisi, pemberi jasa atau bergerak di industri solusi IT, kesempatan baru tentu sangat terbuka. Dengan pengembangan terkini yang telah bergeser dari pengembangan aplikasi desktop yang sangat bergantung kepada sistem operasi ke arah pengembangan platform SOA dan berdaya jangkau global hal ini berpeluang membuka pasar baru yang tidak terbatas.
  4. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur tentunya ini menjadi peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet. Pasar akan makin besar dan biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur akan makin cepat kembali sehingga dapat memberikan harga yang sangat bersaing.
Integrasi aplikasi dengan berbagai device. Dengan infrastruktur yang ditawarkan terutama oleh Google dan Micosoft Live Mesh, maka integrasi aplikasi kita dengan layanan mereka lainnya terutama di layanan aplikasi mobile device – seperti misalnya Google Android – akan sangat terbuka lebar. Dan seperti yang Anda tahu, pasar mobile selalu meningkat signifikan dari tahun ke tahun.
3. CONTOH STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN MOBILE COMPUTING
BLACKBERRY
Blackberry  adalah salah satu dari sekian banyak aplikasi dari mobile computing karena dilihat dari definisinya,mobile computing adalah computer yang dibuat untuk mengatasi masalah perpindahan,atau lebih mudahnya adalah computer yang mudah dibawa kemana-mana dan dapat digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain.Salah satu fasilitas yang ada di black berry untuk berkomunikasi antara satu sama lain yaitu blackberry messenger atau yang lebih dikenal BBM.Fasilitas dari blackberry ini menggunakan PIN code dalam berkomunikasi satu sama lain.PIN code ini hanya untuk membedakan antara blackberry satu dengan blackberry yang lain.PIN code ini terdiri dari 8 digit,yang terdiri dari alphabet dan numerik.Blackberry messenger memiliki beberapa kelebihan antara lain :
  1. Bisa digunakan untuk melakukan komunikasi berupa chatting
  2. Memerlukan biaya yang lebih murah daripada SMS biasa
  3. Pesan yang diterima,tidak memenuhi inbox
  4. Bisa melakukan chatting dengan grup
Akan tetapi dari beberapa kelebihan tersebut,blackberry messenger memiliki beberapa kekurangan pula, antara lain :
  1. Hanya bisa digunakan oleh sesama pengguna blackberry
  2. Tidak bisa saling berkomunikasi anatara sesama pengguna apabila tidak mengetahui pin code nya.
4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan dari mobile computing diantaranya :
  1. Ubiquity: pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja.
  2. Security: pada umumnya handset dilengkapi dengan smart card reader dan smart card-nya itu sendiri. Sehingga dapat digunakan sebagai secret authentication key.
  3. Localization: memungkinkan diterapkannya location based services.
  4. Convenience: ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman dalam bertransaksi.
  5. Personalization: handphone merupakan perangkat yang bersifat personal, sehingga memungkinkan untuk menawarkan layanan / produk yang bersifat personal.
Kelemahan dari mobile computing :
  1. Keterbatasan perangkat.
  2. Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating sistem yang sangat tinggi, membutuhkan standardisasi platform antar vendor.
  3. Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone ataupun laptop.
  4. Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer melalui air interface.

Ubiquitous computing dapat didefinisikan sebagai penggunaan komputer yang tersebar di mana user berada. Sejumlah komputer disatukan dalam suatu lingkungan dan tersedia bagi setiap orang yang berada di lokasi tersebut. Setiap komputer dapat melakukan pekerjaan yang dipersiapkan untuk tidak banyak melibatkan intervensi manusia atau bahkan tanpa harus mendeteksi di mana pemakai berada.  Ide ubiquitous computing pertama kali disampaikan oleh Mark Weiser (1998) di Laboratorium Komputer Xerox PARC, yang membayangkan komputer dipasangkan di dinding, di permukaan meja, di setiap benda sehingga seseorang dapat berkomunikasi dengan ratusan komputer pada saat yang sama. Setiap komputer secara tersembunyi diletakkan di lingkungan dan dihubungkan secara nirkabel.

Buxton (1995) menyatakan bahwa ubiquitous computing mempunyai karakteristik utama yaitu:
  1. Ubiquity: interaksi tidak dilakukan oleh suatu saluran melalui satu workstation. Akses ke komputer dapat dilakukan di mana saja. Sebagai contoh, di suatu kantor ada puluhan komputer, layar display, dan sebagainya dengan ukuran bervariasi mulai dari tombol seukuran jam tangan, Pads sebesar notebook, sampai papan informasi sebesar papan tulis yang semuanya terhubung ke satu jaringan. Jaringan nirkabel akan tersedia secara luas untuk mendukung akses bergerak dan akses jarak jauh.
  2. Transparency: teknologi ini tidak menganggu keberadaan pemakai, tidak terlihat dan terintegrasi dalam suatu ekologi yang mencakup perkantoran, perumahan, supermarket, dan sebagainya.
Karakteristik Lingkungan

Ada banyak jenis layanan yang dapat ditawarkan dalam lingkungan AmI, antara lain layanan-layanan airport, perkantoran, perbankan, transportasi, supermarket, pendidikan, rumah tangga, dan lain-lain yang tercakup dalam suatu area perkotaan. Karakteristik dari lingkungan pelayanan ini adalah sebagai berikut.
Personal Device

Pemakai dilengkapi dengan peralatan pribadi yang mudah dibawa (portable) seperti: PDA, smart phone, komputer kecil yang mudah dibawa, atau sejumlah peralatan nirkabel yang saling terhubung membentuk suatu Body Area Network. Peralatan-peralatan tersebut secara dinamis dapat menyesuaikan jenis protokol radio yang berbeda.
       
NetworkArchitecture
Para pemakai bergerak dalam suatu jaringan komunikasi nirkabel heterogen yang membentuk suatu jaringan berkabel yang lebih luas. Peralatan pemakai saling terhubung menggunakan jaringan nirkabel berbasis infrastruktur. Peralatan-peralatan tersebut juga dapat berhubungan dengan peralatan, sensor, dan layanan yang ada di lingkungan.

Service Provisioning

Layanan bagi pemakai disediakan di berbagai tempat berbeda dalam lingkungan AmI di mana pemakai dapat menggunakan layanan yang tersedia dengan sumber-sumber daya yang terhubung tanpa kabel. Layanan-layanan ini diberikan oleh suatu sistem layanan gabungan dengan application server yang dapat diakses melalui infrastruktur jaringan.

Sensing Architecture
Untuk mendukung pemberian layanan-layanan tersebut, lingkungan AmI dilengkapi berbagai jenis sensor. Sensor ini membuat interaksi antara pemakai dengan jenis layanan yang dibutuhkan menjadi lebih efisien. Sensor ini akan menangkap informasi dari lingkungan secara terus-menerus dan memantau aktivitas yang dilakukan para pemakai. Sensor ini kemudian membawa informasi tersebut ke sebuah modul AmI yang akan memprosesnya dalam suatu aplikasi. Jenis sensor yang digunakan meliputi jenis sensor tradisional seperti: sensor suhu, tekanan, cahaya, kelembaban udara, dan sensor-sensor yang lebih kompleks, seperti kamera yang dihubungkan dengan jaringan kabel. Dengan demikian, infrastruktur AmI harus dapat menangkap informasi-informasi dari peralatan-peralatan sensor tersebut.


Modes of Interaction
Pemakai berinteraksi dengan layanan melalui suatu multimodal user interface yang menggunakan peralatan pribadi untuk berkomunikasi. Multimodal  communication memungkinkan pemakai mangakses layanan tidak hanya pada saat mereka duduk di depan PC, tetapi juga pada saat mereka bergerak bebas dalam lingkungan AmI.

SpesifikasiTeknis
Ubiquitous computing mempunyai beberapa spesifikasi teknis sebagai berikut:
1. Terminal & user interface

Peralatan yang digunakan sebaiknya mempunyai kualitas tampilan yang bagus dan responsif terhadap input dari pemakai. Walaupun dengan ukuran display yang terbatas, penggunaanya harus intuitif dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input yang berbeda seperti: pen, handwriting recognition dan speech recognition.

2. Peralatan yang murah
Jika kita membangun sebuah sistem dengan banyak komputer untuk satu pemakai, biaya satu komputer hendaklah tidak terlalu mahal. Meskipun komputer biasa pada umumnya relatif lebih mahal, kamputer ini tidak dapat digunakan untuk ubiquitous computing. Tidak semua komputer dalam ubiquitous computing memerlukan prosesor dan harddisk dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.

3. Bandwidth tinggi

Kebutuhan lain dari ubiquitous computing adalah mempunyai bandwidth jaringan yang cukup untuk melakukan komunikasi antara peralatan-peralatan yang digunakan. Selain masalah bandwidth, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi terminal untuk mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan laten terhadap jaringan.

4. Sistem file tersembunyi
Ketika seorang pemakai menggunakan komputer, dia harus belajar beberapa aspek dasar tentang sistem operasi dan konsep-konsep file serta struktur direktori. Hal ini mengakibatkan pemakai akan lebih terfokus pada bagaimana informasi akan disimpan, bukan pada informasi itu sendiri. Salah satu kebutuhan ubiquitous computing adalah bahwa komputer harus tersembunyi. Komputer harus dapat “memahami” kondisi pemakai. Sebagai contoh, melalui penggunaan voice recognition atau interface lainnya yang memungkinkan pemakai melakukan akses tanpa harus mengetahui nama file tertentu, lokasi atau format file tersebut.

5. Instalasi otomatis
Ubiquitous computing harus dapat mengeliminasi kebutuhan instalasi program. Dalam sistem konvensional, seringkali diperlukan instalasi program yang dapat menimbulkan masalah, dan dalam beberapa kasus harus melibatkan pemakai. Konsep ini tidak berlaku dalam ubiquitous computing. Program harus dapat berpindah dari sebuah komputer
ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam menjalankan suatu program baru. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat dipindahkan ke komputer lain dengan mudah (platform-independent).

6. Personalisasi informasi
Akan lebih baik jika ubiquitous computing system dapat menjaga agar informasi yang tersedia dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah setiap kali ada seseorang yang baru bergabung dalam sebuah komunitas, profil pribadi orang tersebut harus ditambahkan ke setiap peralatan yang ada.

7. Privasi
Salah satu masalah yang paling penting dalam ubiquitous computing adalah resiko privasi yang serius. Sistem ini dapat menyimpan data-data pemakai dan lokasinya yang mungkin dapat diakses oleh pemakai lain. Teknologi jaringan yang baru seperti infra merah atau komunikasi radio nir kabel menggunakan enkripsi untuk menjaga keamanan data.

Potensi Ambient Intelligence di Indonesia
Dalam paper yang disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, Wawan Wardiana (2002) menyimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer, sistem jaringan baik berupa LAN maupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk transfer data.
Pada saat ini kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi sudah semakin meningkat.

Salah satu bukti pemahaman ini adalah dengan trend teknologi informasi yang tidak saja berpengaruh terhadap gaya hidup para profesional, pelaku bisnis dan pemakai lain di kalangan orang dewasa, tetapi juga berpengaruh terhadap para remaja di tingkat sekolah bahkan anak-anak. Penggunaan teknologi komunikasi seperti SMS, MMS, chatting dan e-mail sudah begitu memasyarakat. Trend penggunaan teknologi informasi ini juga dapat kita jumpai di berbagai bidang, seperti pendidikan, perbankan, perdagangan, pemerintahan dan lain-lain.
Di bidang pendidikan, teknologi informasi sangat berperan dalam menyediakan sarana belajar-mengajar yang lebih efisien seperti trend belajar jarak jauh (distance learning), belajar secara elektronis (e-learning), perpustakaan elektronik (e-library), dan multimedia.

Sebagai contoh, Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang memberikan kemudahan bagi seluruh mahasiswa untuk melakukan pembayaran uang kuliah melalui bank tanpa harus datang ke kampus, melihat nilai atau mengecek absensi cukup melalui SMS Kampus. Di bidang perbankan, teknologi informasi memberikan kemudahan-kemudahan dalam bertransaksi. Semakin banyak pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi cukup menggunakan kartu elektronik atau smart card. Nasabah pun tidak perlu lagi datang ke lokasi untuk melakukan transfer uang ke bank yang berbeda.
Berdasarkan fakta-fakta yang digambarkan di atas, muncul suatu pemikiran bahwa trend teknologi informasi di Indonesia akan mengarah ke ubiquitous computing yang merupakan konsep dasar dari teknologi Ambient Intelligence. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan akan potensi penggunaan teknologi AmI di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
  1. Semakin berkembangnya teknologi jaringan khususnya jaringan nirkabel yang memungkinkan transfer data dapat dilakukan dengan lebih cepat dengan biaya yang relatif lebih kecil.
  2. Tingkat kemampuan masyarakat dalam menggunakan atau membeli komputer dengan kemampuan tinggi. Walaupun masih terbatas untuk kalangan tertentu, seperti pelajar, mahasiswa, profesional, pelaku bisnis dan sebagainya, namun pemakaiannya sudah semakin menyebar sehingga orang awam pun sudah terbiasa dengan lingkungan di mana komputer merupakan alat bantu dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari.
  3. Cepatnya perkembangan dan penyebaran teknologi komunikasi di kalangan masyarakat luas memenuhi kebutuhan ubiquitous communication yang merupakan salah satu pilar teknologi Ambient Intelligence.
  4. Kebutuhan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi yang sudah semakin banyak tersedia. Ketersediaan sumber daya manusia ini didukung oleh semakin berkembangnya sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas yang khusus mendalami bidang ilmu komputer dan teknologi informasi.
  5. Situasi lingkungan yang menuntut tersedianya fasilitas pelayanan yang lebih efisien dan cepat. Jumlah populasi penduduk yang terus meningkat akan menimbulkan masalah kualitas pelayanan dari berbagai instansi yang melayani masyarakat luas. Masalah-masalah tersebut antara lain: antrian yang disebabkan banyaknya orang yang memerlukan layanan yang sama pada saat yang sama, kepadatan lalu-lintas yang juga disebabkan oleh makin banyaknya orang memerlukan layanan. Bukan hanya pelayanan transportasi, tapi juga pelayanan-pelayanan lain yang memerlukan transportasi karena mereka harus datang ke lokasi.

4. Nanotechnology
Nanotechnology (teknologi nano) adalah ilmu (science) untuk membuat mesin-mesin yang berukuran sangat kecil, dalam level molekul. Nama ini diperoleh dari kata {nanometer} yang berarti sepermilyar meter (10 pangkat minus 9), yaitu ukuran dari mesin-mesin ini. Technology nano kadang juga disebut sebuah rekayasa pada tingkatan molekuler, merupakan area multidisiplin dari berbagai ilmu terapan dan teknik dengan tujuan untuk mendesain dan membuat komponen dan sistem yang sangat kecil.

5.Grid Teknologi
Grid Teknologi Computing adalah salah satu teknologi terbaru yang layak untuk dipelajari. Grid Computing mampu menyelesaikan berbagai macam permasalahan komputasi yang membutuhkan sumber daya besar.
Salah satu  project besar yang dikerjakan dengan Grid Computing ini adalah project untuk mencari obat dari berbagai penyakit, seperti kanker.
Kenapa disebut project besar? karena untuk menemukan obat dari suatu penyakit, dibutuhkan banyak tenaga komputasi yang sangat besar.
Mengingat harga super komputer yang begitu mahal, maka grid computing ini memungkinkan kepada pihak-pihak terkait untuk dapat sharing resource baik berupa server, maupun data yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut.
Selama beberapa bulan ke depan saya akan menulis tentang komputasi grid  (grid computing) dari pengertian grid computing sampai pembahasan mendalam tentang teknologi grid computing tersebut.