Cloud Computing merupakan susatu
konsep teknologi yang memudahkan pengguna layanan untuk berfokus kepada layanan
yang disewa,Tanpa harus mengurusi kerumitan dibalik layan tersebut.
Dalam sistem Cloud Computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus melakukan semua angkat berat ketika datang ke aplikasi yang berjalan. Jaringan komputer yang menangani mereka sebagai gantinya. Tuntutan hardware dan software pada sisi pengguna menurun. Satu-satunya yang diperlukan oleh komputer karyawan untuk menjalankannya adalah system interface perangkat lunak komputasi awan, yaitu Web browser, dan jaringan komputasi awan akan mengurus sisanya.
Dalam sistem Cloud Computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus melakukan semua angkat berat ketika datang ke aplikasi yang berjalan. Jaringan komputer yang menangani mereka sebagai gantinya. Tuntutan hardware dan software pada sisi pengguna menurun. Satu-satunya yang diperlukan oleh komputer karyawan untuk menjalankannya adalah system interface perangkat lunak komputasi awan, yaitu Web browser, dan jaringan komputasi awan akan mengurus sisanya.
Teknologi Cloud
Teknologi cloud memungkinkan
beberapa server dijadikan “satu” berfungsi sebagai storage (disk virtual),
beberapa server lain (Host) di”satu”kan berfungsi sebagai computing node (CPU
virtual). Diatas platform cloud tersebut bisa berjalan beberapa server virtual
(Guest). Teknologi cloud juga memungkinkan sekumpulan server virtual (Guest)
membentuk suatu network VLAN seperti layaknya server-server fisik yang
terhubung dengan LAN. Dimana tiap pelanggan memiliki secure VLAN masing-masing
yang tidak bisa saling memasuki.
Autonomic Computing
Autonomic Computing : Konsep dimana
komputer beserta sistem infrastruktur komputasinya memiliki kemampuan
self-management atau dalam arti umumnya ia memiliki kemampuan untuk memperbaiki
dirinya sendiri. Contohnya hardisk pada server jika sudah penuh maka secara
otomotis server akan mengantisivasikan hardisk cadangan sehingga tidak
mengalami kesuitan dalam menyimpan data.
Virtualisasi
Virtualisasi adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan Anda untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data atau sumber daya jaringan. Dalam prakteknya, dengan membeli dan memiliki satu buah mesin, Anda seolah-olah memiliki banyak server, sehingga Anda bisa mengurangi pengeluaran IT untuk pembelian server baru, komponen, storage, dan software pendukung lainnya.
Dua hal yang telah dijabarkan diatas
sebenarnya saling berhubungan. Cloud Computing sendiri bisa dianggap sebagai
pengembangan dari virtualisasi. Cloud computing adalah sebuah teknologi yang
menggabungkan teknologi virtualisasi dan grid computing. Jadi, selain ada
proses virtualisasi, juga terdapat grid computing, dimana seluruh beban proses
komputasi yang ada akan didistribusikan ke berbagai server yang saling
terhubung di dalam cloud, sehingga prosesnya akan jauh lebih ringan.Dengan
teknologi cloud computing sebuah perusahaan bisa menempatkan aplikasi atau
sistem yang digunakan di internet dan tidak perlu mengelolanya secara internal.
Contoh dari cloud computing versi publik adalah seperti google drive, google
docs/spreadsheet, dropbox, dan lain-lain. Cloud computing versi publik bisa
digunakan untuk umum secara gratis. Sedangkan untuk versi non publik,
penggunanya harus membayar biaya sewa untuk menggunakan sistem virtual tersebut
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Contoh cloud computing versi non
publik adalah seperti SmartCloud Enterprise dari IBM, Enterprise Services
Cloud-Compute dari HP, SmartMachines dari JoyentCloud dan Elastic Cloud Compute
(EC2) dari Amazon.
MapReduce
MapReduce merupakan model
pemrograman yang diadaptasi dari pemrograman fungsional yang diimplementasikan
untuk mengolah dataset yang sangat besar. Tujuan dari MapReduce adalah
merancang suatu abstraksi baru yang memungkinkan pengguna untuk membuat
antarmuka pemrograman sederhana dan menyembunyikan detail yang rumit dari
pararelisasi, fault-tolerance, distribusi data, dan load balancing dalam
pustaka pemrogramannya. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan MapReduce dapat
menyederhanakan antarmuka pemrograman yang dapat mendukung paralelisasi dan
distribusi komputasi skala besar secara otomatis.
Mobile Computing
1.
DEFINISI MOBILE COMPUTING
Pengertian mobile computing
adalah kemampuan teknologi untuk menghadapi perpindahan/pergerakan manusia
dalam penggunaan komputer secara praktis. Beberapa pengertian tentang mobile
computing diantaranya :
- Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
- Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
- Merupakan sekumpulan peralatan(hardware), data, dan perangkat lunak aplikasi yang bermobilisasi/berpindahlokasi.
- Merupakan kelas tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat melepaskan diri dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi kembali pada jaringan yang berbeda.
- Tidak sama dengan wireless computing.
Jenis – jenis mobile computing :
- Laptop
- Wearable computer
- PDA
- Smart phone
- Carputer
- UMPC
Aplikasi mobile computing :
- GPR (Global Positioning System)
- Wireless (Acess)
- GIS (Location)
Hardware computing :
- Laptop (ComputingUnit)
- LCD (Display Unit)
- Wireless (Comunication Unit)
- Handphone
Software computing :
- Operating System
- GUI
- Application, Cell phone application, Calendar dll
- Java ME, Popular untuk game
- Mobile Operation System
Mobile operation system :
- Java Mobile
- Symbian for Nokia
- Android berbasis Linux
- I phone mac OSX
- Palm OS (PDA)
- Blackberry System
- Dll
2. MANFAAT DARI MOBILE COMPUTING DAN CLOUD
COMPUTING
- Dunia industri tidak perlu menginvestasikan infrastruktur publik yang tentunya memerlukan biaya tidak sedikit. Bisnis bisa lebih fokus ke fungsionalitas daripada memusingkan detil teknis yang memakan waktu, biaya dan tenaga. Aplikasi yang bisa dialihkan ke layanan ini contohnya adalah aplikasi CRM (Customer Relationship Management) atau SCM (Supply Chain Management).
- Untuk pengembang aplikasi maka saatnya sebagai individu maupun bagian dari tim developer dapat lebih fokus ke pengembangan ide dan imajinasi untuk mendapatkan hasil akhir produk. Dengan kelengkapan infrastruktur yang sudah ada dapat membantu implementasi aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
- Bagi kita sebagai praktisi, pemberi jasa atau bergerak di industri solusi IT, kesempatan baru tentu sangat terbuka. Dengan pengembangan terkini yang telah bergeser dari pengembangan aplikasi desktop yang sangat bergantung kepada sistem operasi ke arah pengembangan platform SOA dan berdaya jangkau global hal ini berpeluang membuka pasar baru yang tidak terbatas.
- Bagi pebisnis di bidang infrastruktur tentunya ini menjadi peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet. Pasar akan makin besar dan biaya yang telah dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur akan makin cepat kembali sehingga dapat memberikan harga yang sangat bersaing.
Integrasi aplikasi dengan berbagai device. Dengan infrastruktur yang
ditawarkan terutama oleh Google dan Micosoft Live Mesh, maka integrasi aplikasi
kita dengan layanan mereka lainnya terutama di layanan aplikasi mobile device – seperti misalnya
Google Android – akan sangat terbuka lebar. Dan seperti yang Anda tahu, pasar mobile selalu meningkat signifikan
dari tahun ke tahun.
3. CONTOH STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN MOBILE COMPUTING
BLACKBERRY
Blackberry adalah salah satu dari sekian banyak aplikasi dari mobile computing karena dilihat dari definisinya,mobile computing adalah computer yang dibuat untuk mengatasi masalah perpindahan,atau lebih mudahnya adalah computer yang mudah dibawa kemana-mana dan dapat digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain.Salah satu fasilitas yang ada di black berry untuk berkomunikasi antara satu sama lain yaitu blackberry messenger atau yang lebih dikenal BBM.Fasilitas dari blackberry ini menggunakan PIN code dalam berkomunikasi satu sama lain.PIN code ini hanya untuk membedakan antara blackberry satu dengan blackberry yang lain.PIN code ini terdiri dari 8 digit,yang terdiri dari alphabet dan numerik.Blackberry messenger memiliki beberapa kelebihan antara lain :
3. CONTOH STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN MOBILE COMPUTING
BLACKBERRY
Blackberry adalah salah satu dari sekian banyak aplikasi dari mobile computing karena dilihat dari definisinya,mobile computing adalah computer yang dibuat untuk mengatasi masalah perpindahan,atau lebih mudahnya adalah computer yang mudah dibawa kemana-mana dan dapat digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain.Salah satu fasilitas yang ada di black berry untuk berkomunikasi antara satu sama lain yaitu blackberry messenger atau yang lebih dikenal BBM.Fasilitas dari blackberry ini menggunakan PIN code dalam berkomunikasi satu sama lain.PIN code ini hanya untuk membedakan antara blackberry satu dengan blackberry yang lain.PIN code ini terdiri dari 8 digit,yang terdiri dari alphabet dan numerik.Blackberry messenger memiliki beberapa kelebihan antara lain :
- Bisa digunakan untuk melakukan komunikasi berupa chatting
- Memerlukan biaya yang lebih murah daripada SMS biasa
- Pesan yang diterima,tidak memenuhi inbox
- Bisa melakukan chatting dengan grup
Akan tetapi dari beberapa kelebihan tersebut,blackberry messenger
memiliki beberapa kekurangan pula, antara lain :
- Hanya bisa digunakan oleh sesama pengguna blackberry
- Tidak bisa saling berkomunikasi anatara sesama pengguna apabila tidak mengetahui pin code nya.
4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan dari mobile computing diantaranya :
Kelebihan dari mobile computing diantaranya :
- Ubiquity: pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja.
- Security: pada umumnya handset dilengkapi dengan smart card reader dan smart card-nya itu sendiri. Sehingga dapat digunakan sebagai secret authentication key.
- Localization: memungkinkan diterapkannya location based services.
- Convenience: ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman dalam bertransaksi.
- Personalization: handphone merupakan perangkat yang bersifat personal, sehingga memungkinkan untuk menawarkan layanan / produk yang bersifat personal.
Kelemahan dari mobile computing :
- Keterbatasan perangkat.
- Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating sistem yang sangat tinggi, membutuhkan standardisasi platform antar vendor.
- Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone ataupun laptop.
- Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer melalui air interface.
Ubiquitous
computing dapat didefinisikan sebagai
penggunaan komputer yang tersebar di mana user berada. Sejumlah komputer
disatukan dalam suatu lingkungan dan tersedia bagi setiap orang yang berada di
lokasi tersebut. Setiap komputer dapat melakukan pekerjaan yang dipersiapkan
untuk tidak banyak melibatkan intervensi manusia atau bahkan tanpa harus
mendeteksi di mana pemakai berada. Ide ubiquitous computing
pertama kali disampaikan oleh Mark Weiser (1998) di Laboratorium Komputer Xerox
PARC, yang membayangkan komputer dipasangkan di dinding, di permukaan meja, di
setiap benda sehingga seseorang dapat berkomunikasi dengan ratusan komputer
pada saat yang sama. Setiap komputer secara tersembunyi diletakkan di
lingkungan dan dihubungkan secara nirkabel.
Buxton (1995) menyatakan bahwa ubiquitous computing mempunyai karakteristik utama yaitu:
- Ubiquity: interaksi tidak dilakukan oleh suatu saluran melalui satu workstation. Akses ke komputer dapat dilakukan di mana saja. Sebagai contoh, di suatu kantor ada puluhan komputer, layar display, dan sebagainya dengan ukuran bervariasi mulai dari tombol seukuran jam tangan, Pads sebesar notebook, sampai papan informasi sebesar papan tulis yang semuanya terhubung ke satu jaringan. Jaringan nirkabel akan tersedia secara luas untuk mendukung akses bergerak dan akses jarak jauh.
- Transparency: teknologi ini tidak menganggu keberadaan pemakai, tidak terlihat dan terintegrasi dalam suatu ekologi yang mencakup perkantoran, perumahan, supermarket, dan sebagainya.
Karakteristik Lingkungan
Ada banyak jenis layanan yang dapat
ditawarkan dalam lingkungan AmI, antara lain layanan-layanan airport,
perkantoran, perbankan, transportasi, supermarket, pendidikan, rumah tangga,
dan lain-lain yang tercakup dalam suatu area perkotaan. Karakteristik dari
lingkungan pelayanan ini adalah sebagai berikut.
Personal Device
Pemakai dilengkapi dengan peralatan
pribadi yang mudah dibawa (portable) seperti: PDA, smart phone,
komputer kecil yang mudah dibawa, atau sejumlah peralatan nirkabel yang saling
terhubung membentuk suatu Body Area Network. Peralatan-peralatan
tersebut secara dinamis dapat menyesuaikan jenis protokol radio yang berbeda.
NetworkArchitecture
Para pemakai bergerak dalam suatu jaringan komunikasi nirkabel heterogen yang membentuk suatu jaringan berkabel yang lebih luas. Peralatan pemakai saling terhubung menggunakan jaringan nirkabel berbasis infrastruktur. Peralatan-peralatan tersebut juga dapat berhubungan dengan peralatan, sensor, dan layanan yang ada di lingkungan.
Para pemakai bergerak dalam suatu jaringan komunikasi nirkabel heterogen yang membentuk suatu jaringan berkabel yang lebih luas. Peralatan pemakai saling terhubung menggunakan jaringan nirkabel berbasis infrastruktur. Peralatan-peralatan tersebut juga dapat berhubungan dengan peralatan, sensor, dan layanan yang ada di lingkungan.
Service
Provisioning
Layanan bagi pemakai disediakan di
berbagai tempat berbeda dalam lingkungan AmI di mana pemakai dapat menggunakan
layanan yang tersedia dengan sumber-sumber daya yang terhubung tanpa kabel.
Layanan-layanan ini diberikan oleh suatu sistem layanan gabungan dengan application
server yang dapat diakses melalui infrastruktur jaringan.
Sensing
Architecture
Untuk mendukung pemberian
layanan-layanan tersebut, lingkungan AmI dilengkapi berbagai jenis sensor.
Sensor ini membuat interaksi antara pemakai dengan jenis layanan yang
dibutuhkan menjadi lebih efisien. Sensor ini akan menangkap informasi dari
lingkungan secara terus-menerus dan memantau aktivitas yang dilakukan para
pemakai. Sensor ini kemudian membawa informasi tersebut ke sebuah modul AmI
yang akan memprosesnya dalam suatu aplikasi. Jenis sensor yang digunakan
meliputi jenis sensor tradisional seperti: sensor suhu, tekanan, cahaya,
kelembaban udara, dan sensor-sensor yang lebih kompleks, seperti kamera yang
dihubungkan dengan jaringan kabel. Dengan demikian, infrastruktur AmI harus
dapat menangkap informasi-informasi dari peralatan-peralatan sensor tersebut.
Modes of
Interaction
Pemakai berinteraksi dengan layanan
melalui suatu multimodal user interface yang menggunakan peralatan
pribadi untuk berkomunikasi. Multimodal communication memungkinkan
pemakai mangakses layanan tidak hanya pada saat mereka duduk di depan PC,
tetapi juga pada saat mereka bergerak bebas dalam lingkungan AmI.
SpesifikasiTeknis
Ubiquitous computing mempunyai beberapa spesifikasi teknis sebagai berikut:
1. Terminal & user interface
Peralatan yang digunakan sebaiknya
mempunyai kualitas tampilan yang bagus dan responsif terhadap input dari
pemakai. Walaupun dengan ukuran display yang terbatas, penggunaanya harus
intuitif dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input yang berbeda
seperti: pen, handwriting recognition dan speech recognition.
2. Peralatan yang murah
Jika kita membangun sebuah sistem
dengan banyak komputer untuk satu pemakai, biaya satu komputer hendaklah tidak
terlalu mahal. Meskipun komputer biasa pada umumnya relatif lebih mahal, kamputer
ini tidak dapat digunakan untuk ubiquitous computing. Tidak semua
komputer dalam ubiquitous computing memerlukan prosesor dan harddisk
dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.
3. Bandwidth tinggi
Kebutuhan lain dari ubiquitous computing adalah mempunyai bandwidth jaringan yang cukup untuk melakukan komunikasi antara peralatan-peralatan yang digunakan. Selain masalah bandwidth, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi terminal untuk mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan laten terhadap jaringan.
4. Sistem file tersembunyi
Ketika seorang pemakai menggunakan
komputer, dia harus belajar beberapa aspek dasar tentang sistem operasi dan
konsep-konsep file serta struktur direktori. Hal ini mengakibatkan pemakai akan
lebih terfokus pada bagaimana informasi akan disimpan, bukan pada informasi itu
sendiri. Salah satu kebutuhan ubiquitous computing adalah bahwa komputer
harus tersembunyi. Komputer harus dapat “memahami” kondisi pemakai. Sebagai
contoh, melalui penggunaan voice recognition atau interface
lainnya yang memungkinkan pemakai melakukan akses tanpa harus mengetahui nama
file tertentu, lokasi atau format file tersebut.
5. Instalasi otomatis
Ubiquitous computing harus dapat mengeliminasi kebutuhan instalasi program.
Dalam sistem konvensional, seringkali diperlukan instalasi program yang dapat
menimbulkan masalah, dan dalam beberapa kasus harus melibatkan pemakai. Konsep
ini tidak berlaku dalam ubiquitous computing. Program harus dapat
berpindah dari sebuah komputer
ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam menjalankan suatu program baru. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat dipindahkan ke komputer lain dengan mudah (platform-independent).
ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam menjalankan suatu program baru. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat dipindahkan ke komputer lain dengan mudah (platform-independent).
6. Personalisasi informasi
Akan lebih baik jika ubiquitous
computing system dapat menjaga agar informasi yang tersedia dapat digunakan
sesuai kebutuhan pemakai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan adalah setiap kali ada seseorang yang baru
bergabung dalam sebuah komunitas, profil pribadi orang tersebut harus
ditambahkan ke setiap peralatan yang ada.
7. Privasi
Salah satu masalah yang paling
penting dalam ubiquitous computing adalah resiko privasi yang serius.
Sistem ini dapat menyimpan data-data pemakai dan lokasinya yang mungkin dapat
diakses oleh pemakai lain. Teknologi jaringan yang baru seperti infra merah
atau komunikasi radio nir kabel menggunakan enkripsi untuk menjaga keamanan
data.
Potensi Ambient Intelligence
di Indonesia
Dalam paper yang disampaikan pada
Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, Wawan Wardiana (2002) menyimpulkan
bahwa perkembangan teknologi informasi di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer, sistem jaringan baik berupa LAN maupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk transfer data.
Pada saat ini kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi sudah semakin meningkat.
dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer, sistem jaringan baik berupa LAN maupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk transfer data.
Pada saat ini kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi sudah semakin meningkat.
Salah satu bukti pemahaman ini
adalah dengan trend teknologi informasi yang tidak saja berpengaruh terhadap
gaya hidup para profesional, pelaku bisnis dan pemakai lain di kalangan orang
dewasa, tetapi juga berpengaruh terhadap para remaja di tingkat sekolah bahkan
anak-anak. Penggunaan teknologi komunikasi seperti SMS, MMS, chatting dan e-mail
sudah begitu memasyarakat. Trend penggunaan teknologi informasi ini juga dapat
kita jumpai di berbagai bidang, seperti pendidikan, perbankan, perdagangan,
pemerintahan dan lain-lain.
Di bidang pendidikan, teknologi informasi sangat berperan dalam menyediakan sarana belajar-mengajar yang lebih efisien seperti trend belajar jarak jauh (distance learning), belajar secara elektronis (e-learning), perpustakaan elektronik (e-library), dan multimedia.
Di bidang pendidikan, teknologi informasi sangat berperan dalam menyediakan sarana belajar-mengajar yang lebih efisien seperti trend belajar jarak jauh (distance learning), belajar secara elektronis (e-learning), perpustakaan elektronik (e-library), dan multimedia.
Sebagai contoh, Universitas Putra
Indonesia “YPTK” Padang memberikan kemudahan bagi seluruh mahasiswa untuk
melakukan pembayaran uang kuliah melalui bank tanpa harus datang ke kampus,
melihat nilai atau mengecek absensi cukup melalui SMS Kampus. Di bidang
perbankan, teknologi informasi memberikan kemudahan-kemudahan dalam
bertransaksi. Semakin banyak pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang
tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi cukup
menggunakan kartu elektronik atau smart card. Nasabah pun tidak perlu
lagi datang ke lokasi untuk melakukan transfer uang ke bank yang berbeda.
Berdasarkan fakta-fakta yang digambarkan di atas, muncul suatu pemikiran bahwa trend teknologi informasi di Indonesia akan mengarah ke ubiquitous computing yang merupakan konsep dasar dari teknologi Ambient Intelligence. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan akan potensi penggunaan teknologi AmI di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
Berdasarkan fakta-fakta yang digambarkan di atas, muncul suatu pemikiran bahwa trend teknologi informasi di Indonesia akan mengarah ke ubiquitous computing yang merupakan konsep dasar dari teknologi Ambient Intelligence. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan akan potensi penggunaan teknologi AmI di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
- Semakin berkembangnya teknologi jaringan khususnya jaringan nirkabel yang memungkinkan transfer data dapat dilakukan dengan lebih cepat dengan biaya yang relatif lebih kecil.
- Tingkat kemampuan masyarakat dalam menggunakan atau membeli komputer dengan kemampuan tinggi. Walaupun masih terbatas untuk kalangan tertentu, seperti pelajar, mahasiswa, profesional, pelaku bisnis dan sebagainya, namun pemakaiannya sudah semakin menyebar sehingga orang awam pun sudah terbiasa dengan lingkungan di mana komputer merupakan alat bantu dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari.
- Cepatnya perkembangan dan penyebaran teknologi komunikasi di kalangan masyarakat luas memenuhi kebutuhan ubiquitous communication yang merupakan salah satu pilar teknologi Ambient Intelligence.
- Kebutuhan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi yang sudah semakin banyak tersedia. Ketersediaan sumber daya manusia ini didukung oleh semakin berkembangnya sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas yang khusus mendalami bidang ilmu komputer dan teknologi informasi.
- Situasi lingkungan yang menuntut tersedianya fasilitas pelayanan yang lebih efisien dan cepat. Jumlah populasi penduduk yang terus meningkat akan menimbulkan masalah kualitas pelayanan dari berbagai instansi yang melayani masyarakat luas. Masalah-masalah tersebut antara lain: antrian yang disebabkan banyaknya orang yang memerlukan layanan yang sama pada saat yang sama, kepadatan lalu-lintas yang juga disebabkan oleh makin banyaknya orang memerlukan layanan. Bukan hanya pelayanan transportasi, tapi juga pelayanan-pelayanan lain yang memerlukan transportasi karena mereka harus datang ke lokasi.
4. Nanotechnology
Nanotechnology
(teknologi nano) adalah ilmu (science) untuk membuat mesin-mesin yang berukuran
sangat kecil, dalam level molekul. Nama ini diperoleh dari kata {nanometer}
yang berarti sepermilyar meter (10 pangkat minus 9), yaitu ukuran dari mesin-mesin
ini. Technology nano kadang juga disebut sebuah rekayasa pada tingkatan
molekuler, merupakan area multidisiplin dari berbagai ilmu terapan dan teknik
dengan tujuan untuk mendesain dan membuat komponen dan sistem yang sangat
kecil.
5.Grid Teknologi
Grid Teknologi Computing adalah salah
satu teknologi terbaru yang layak untuk dipelajari. Grid Computing mampu
menyelesaikan berbagai macam permasalahan komputasi yang membutuhkan sumber
daya besar.
Salah satu project besar yang
dikerjakan dengan Grid Computing ini adalah project untuk mencari obat dari
berbagai penyakit, seperti kanker.
Kenapa disebut project besar? karena
untuk menemukan obat dari suatu penyakit, dibutuhkan banyak tenaga komputasi
yang sangat besar.
Mengingat harga super komputer yang
begitu mahal, maka grid computing ini memungkinkan kepada pihak-pihak terkait
untuk dapat sharing resource baik berupa server, maupun data yang dibutuhkan
dalam penelitian tersebut.
Selama beberapa bulan ke depan saya
akan menulis tentang komputasi grid (grid computing) dari
pengertian grid computing sampai pembahasan mendalam tentang teknologi grid
computing tersebut.
Artikel bagus, kalo bisa jangan copas mentah2 ya :), jangan lupa juga blognya di kasih link UG, seperti Gunadarma, Studentsite dan lain lain karena link link tersebut mempengaruhi kriteria penilaian mata kuliah soft skill
BalasHapusJangan lupa juga cantumin referensinya ya :)
Trims,
Reza Chandra